Jumat, 30 Oktober 2009

Realisasi Kredit Lewat Konsultan Keuangan Capai Rp 12 M


28 October 2009, 08:04 Ekonomi | Bisnis Administrator
LHOKSEUMAWE - Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB) sampai saat ini telah berhasil memfasilitasi pengucuran kredit ke sektor usaha kecil dan menengah (UMKM) sebesar Rp 12 miliar, hampir mencapai target yang ditetapkan sebesar Rp 15 miliar. Sedangkan pada tahun 2008 lalu, KKMB Aceh berhasil memfasilitasi penyaluran kredit sebesar Rp 8 miliar. “KKMB merupakan upaya Pemerintah Aceh dalam upaya memajukan perekonomian Aceh,” kata Kepala Biro Ekonomi Sekretariat Daerah (Setda) Aceh, Muhammad.

Hal itu diungkapkannya saat memberi sambutan dalam acara pelatihan KKMB yang digelar Bank Indonesia (BI), Selasa (27/10). Acara tersebut dihadiri 39 anggota dan calon anggota KKMB dari Lhokseumawe, Bireuen, Langsa, dan Aceh Tamiang. Sementara itu, Pemimpin BI Lhokseumawe diwakili Deputi Pemimpin BI, Rusly Ali Basyah, menyatakan, pembentukan KKMB merupakan kepedulian perbankan dan Pemerintah Aceh dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya di sektor UMKM.

Dengan adanya KKMB, diharapkan pengusaha UMKM yang selama ini kesulitan mengakses perbankan dapat menjadi pengusaha yang layak untuk mendapat fasilitas kredit. Disamping itu, pelatihan KKMB ini juga merupakan tindaklanjut Surat Keputusan Gubernur Aceh No. 580/250/2009 tanggal 22 Juli 2009 perihal Pembentukan Satuan Tugas Pemberdayaaan Konsultan Keuangan Pendamping UMKM Mitra Bank (KKMB) Provinsi Aceh. KKMB yang dibentuk bertugas memfasilitasi pengusaha UMKM dengan perbankan, sehingga dapat terjalin hubungan bisnis antara perbankan dan pengusaha dalam bentuk berupa penyediaan fasilitas pembiayaan.(bah)


Senin, 03 Agustus 2009

Bank Indonesia Banda Aceh Memberikan Bantek kepada Pengrajin Emping Melinjo di Kabupaten Pidie


Sumber : Harian Serambi Indonesia, Tanggal 29 Juli 2009

Pacu pertumbuhan ekonomi masyarakat Aceh, Bank Indonesia (BI) Banda Aceh terus memfasilitasi serangkaian kegiatan pelatihan. Selasa kemarin, pelatihan digelar di gelar di Kabupaten Pidie dengan melibatkan pengrajin kerupuk muling setempat. “Saat ini BI tidak lagi memberikan kredit, melainkan pelatihan untuk peningkatan ekonomi masyarakat. Sesuai dengan undang-undang perbankan baru tahun 1999,” kata Deputi Pemimpin BI Banda Aceh Bidang Ekonomi Moneter, Joni Marsius Usman, Selasa (28/7).

Menurutnya, untuk memacu pertumbuhan ekonomi masyarakat dari hulu hingga ke hilir, maka diperlukan peningkatan usaha mikro kredit dan menengah. Karena itu, pelatihan ini selain memberikan ilmu kepada si pengrajin untuk mengembangkan usahanya, juga dapat mengolah kerupuk mulieng menjadi makanan siap saji lainnya yang diminati oleh pasar.

“Setidaknya pelatihan ini dapat meningkatkan perekonomian bagi pengrajin di daerah. Kita pilih Pidie karena daerah ini terkenal sebagai penghasil kerupuk mulieng,” katanya Joni. Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, H Said Mulyadi, mengatakan, pelatihan diikuti sebanyak 30 pengrajin. Pemateri diberikan oleh staf pengajar dari Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Syiahkuala jurusan Tata Boga. Peserta pelatihan juga terlihat cukup antusias mengikuti kegiatan tersebut. “Saya tidak tahu kalau emping ini dapat kita olah menjadi makanan siap saji begini,” ujar seorang peserta.(aya)

KKMB Aceh Realisasi Kredit Rp. 3,32 M pada Semester I Tahun 2009


Sumber : Harian Serambi Indonesia, 30 Juli 2009

Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB) Center Aceh, Kantor Bank Indonesia Banda Aceh, hingga posisi Juni 2009 telah berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp 3,32 miliar lebih kepada 58 unit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Pembiayaan itu bersumber dari perbankan sebesar Rp 3,26 miliar dan lembaga nonbank sebesar Rp 60 juta. Bila dilihat per wilayah kerja, Aceh Barat mendapatkan porsi terbesar, mencapai Rp 1,6 miliar untuk 18 UMKM. Kemudian disusul Aceh Timur Rp 780 juta untuk 7 UMKM, Banda Aceh Rp 572 juta untuk 21 UMKM, dan terakhir Aceh Tengah Rp 218 juta untuk 12 UMKM.

Menurut Koordinator KKMB Aceh, Hamdani, kepada Serambi, Selasa (28/7), angka realisasi tersebut mengalami penurunan 1,2 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yang mencapai Rp 3,37 miliar. “Ini karena beberapa proposal yang telah masuk ke bank dinilai tidak layak oleh pihak bank,” katanya.

Memang, dia mengakui kalau kemampuan KKMB dalam melakukan analisa usaha harus ditingkatkan, namun tentunya harus disertai dengan komitmen yang benar-benar mengedepankan tugas pokok dan fungsi (tupoksi)-nya sebagai KKMB. Sehingga, KKMB bukan hanya melakukan akses pembiayaan dan pendampingan usaha, namun lebih komprehensif dalam memberdayakan UMKM. “Bahkan kita berharap agar Pemerintah Aceh bisa melibatkan KKMB secara langsung dalam program-program ekonomi kerakyatan. Karena memang bedasarkan UU nomor 20 Tahun 2008, Pemda juga memiliki kewajiban memberdayakan KKMB,” pinta Hamdani.(yos)

Rabu, 11 Maret 2009

KKMB Aceh Fasilitasi Kredit Mikro Rp. 8 M di Prov. NAD


BANDA ACEH - Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB) tahun 2008 kemarin, berhasil menfasilitasi penyaluran kredit ke sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMMK) sebesar Rp 8 miliar.
KKMB sebagaimana dijelaskan Koordinator KKMB Center Aceh, Kantor Bank Indonesia Banda Aceh, Hamdani, kepada Serambi, Selasa (10/3), adalah konsultan pada lembaga pengembangan usaha yang tugasnya melakukan konsultasi dan pendampingan kepada UMKM agar mampu mengakses kredit perbankan/pembiayaan dari lembaga keuangan selain bank.

Meskipun diakuinya masih masih terdengar asing di masyarakat, namun sambungnya, per Desember 2008 kemarin, pihaknya telah berhasil memfasilitasi 40 dari 60 UMKM untuk mendapatkan kredit/pembiayaan dari lembaga keuangan perbankan, dengan nominal penyaluran mencapai Rp 8 milyar dari 12 milyar yang diajukan.

“Ini merupakan pencapaian yang sangat menggembirakan. Dan kita sangat berterima kasih kepada pihak perbankan yang ada di Aceh karena mereka mau bekerjasama dengan KKMB,” ujarnya. Karena itu, kedepan pihaknya sangat mengharapkan agar jasa-jasa KKMB ini dapat di manfaatkan dalam program-program pemberdayaan ekonomi rakyat dan UMKM karena memang KKMB mempunyai kemampuan untuk itu.

“Ide awal membantu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan dengan meningkatkan kapasitas UMKM juga bisa tercapai,” tambahnya. KKMB kata dia, sebenarnya telah lama berada di Aceh namun karena belum terkoordinasi secara menyeluruh sehingga keberadaan mereka kurang tersosialiasikan. Jumlah KKMB Aceh yang aktif hingga saat ini mencapai 60 orang, yang tersebar di seluruh Aceh.

Selain mendapatkan pelatihan dari BI Banda Aceh, KKMB juga dibina oleh Satgsada KKMB Aceh yang dibentuk melalui Surat Keputusan (SK) Gubernur No.580/166/2008 Tentang Pembentukan Satuan Tugas Pemberdayaan Konsultan Keuangan dan Pendamping UMKM Mitra Bank (KKMB) Provinsi Aceh yang diketuai Direktur Utama PT Bank BPD Aceh, Aminullah Usman

Sumber : Harian Serambi Indonesia Tgl 12 Maret 2009

Kamis, 12 Februari 2009