Selasa, 22 Juni 2010

Salur Kredit, Bank Diminta Maksimalkan KKMB

BANDA ACEH - Perbankan di Aceh diminta bisa memaksimalkan peran Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB) dalam upaya penyaluran kredit ke sektor usaha mikro kecil menengah. Kehadiran lembaga tersebut dinilai cukup membantu, terbukti dengan realisasi yang dicapai tahun 2009 kemarin. “Kita sangat berharap perbankan di Aceh, apakah itu bank pemerintah maupun swasta, bisa memaksimalkan peran KKMB ini, sehingga kucuran kredit ke sektor UMKM bisa lebih besar,” kata Kepala Biro Perekonomian Aceh, T Sofyan, kepada Serambi, usai Rapat Koordinasi dan Evaluasi Kinerja Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB) di Banda Aceh, Senin (21/6).

Sebelumnya, Asisten Keistimewaan Pembangunan dan Ekonomi Pemerintahan Aceh, T Said Mustafa, dalam sambutannya menyebutkan, realisasi kredit yang dikucurkan melalui KKMB tahun 2009 kemarin mencapai Rp 17 miliar, yang terbagi untuk 966 UMKM, baik yang tergabung dalam kelompok usaha maupun individu. Pencapaian ini jauh melampaui target yangditetapkan pemerintah Aceh yang hanya sebesar Rp 15 miliar. “Karena itu, tahun 2010 ini pemerintah Aceh akan menaikkan target penyaluran menjadi Rp 20 miliar,” kata Said Mustafa.

KKMB dibentuk pada 2007 atas usulan Bank Indonesia (BI) Banda Aceh yang diperkuat dengan Peraturan Gubernur. Lembaga ini berada langsung di bawah binaan BI dengan tugas utama memfasilitasi pinjaman modal usaha dari bank kepada pengusaha serta memberi pengetahuan tentang pengelolaan keuangan terhadap modal yang diberikan. Tahun 2008 lalu, lembaga ini berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp 8,3 miliar, dan meningkat menjadi Rp 17 miliar di tahun 2009. Hingga April 2010, kredit yang tersalur telah mencapai Rp 4,5 miliar. Penyaluran tertinggi terjadi di Banda Aceh dan Aceh Utara.

Evaluasi
Terkait dengan acara tersebut, T Sofyan menjelaskan, rapat koordinasi dan evaluasi kinerja KKMB ini dimaksudkan untuk mensinergikan peran dan fungsi KKMB dengan pihak perbankan dan Pemerintah Aceh sebagai pendukung utama kegiatan. “Pemerintah Aceh bertindak sebagai koordinator dalam masalah ini, yang berperan aktif adalah pihak bank, KKMB dan kelompok usaha masyarakat atau UKM yang produktif itu sendiri. Saat ini sudah terdaftar 58 KKMB di Aceh yang terkoordinasi lewat Bank Indonesia di Aceh dan akan terus melakukan pembinaan terhadap KKMB,” ujarnya.

Amri Abdullah, salah seorang anggota KKMB Aceh menyebutkan, selain memfasilitasi pinjaman modal usaha kepada pengusaha, KKMB juga ikut memberikan pengetahuan tentang pengelolaan keuangan terhadap modal yang diberikan. “Kami terus menyosialisasikan program KKMB kepada petugas lembaga keuangan bank maupun LKM juga masyarakat dan pengusaha kecil, agar semakin banyak UMKM yang terbantu mengembangkan usaha produktif mereka,” ucap Amri.(ami)

2 komentar:

hans mengatakan...

Bravooo KKMB Aceh, semoga semakin besar dan untuk KPSRU BI Aceh Selamat dan teruskan ide-ide kreatif anda untuk kemajuan ekonomi rakyat........

Hamdani mengatakan...

Terima kasih buat komentar dan motivasi nya...