Senin, 15 Februari 2010

Pemerintah Diminta Gelar Pelatihan UKM


15 Februari 2010, 10:37
Antisipasi Pasar Bebas
Pemerintah Diminta Gelar Pelatihan UKM
Ekonomi | Bisnis
BANDA ACEH - Pemerintah Aceh diminta dapat segera mengatur strategi untuk membentengi pelaku UKM dari serbuan pasar bebas ASEAN Free Trade Area (AFTA) Cina yang telah berlaku sejak 1 Januari 2010. Menurut Ketua Forum Daerah Usaha Kecil dan Menengah (Forda UKM) Aceh Besar, M Jamil ZA, upaya yang dapat dilakukan pemerintah daerah adalah dengan membuka kembali program pelatihan keterampilan dan manajemen bisnis bagi pelaku UKM sehingga diharapkan bisa menghasilkan produk unggulan yang spesifik, berkualitas, dan murah.

“Jika ini tidak ditanggani, maka pelaku UKM di Aceh akan bernasib sama seperti UKM di Pulau Jawa; gulung tikar,” katanya kepada Serambi, Jumat (12/2). Dia juga meminta pemerintah Aceh memfasilitasi UKM dengan Teknologi Tepat Guna (TTG). Sehingga selain produk yang dihasilkan lebih berkualitas dan biaya produksi juga bisa ditekan lebih rendah, dan mampu bersaing di pasar lokal mau pun luar.

Aceh katanya, sebenarnya sangat kaya akan bahan baku untuk produk unggulan seperti rotan, bambu, sabut, batang kelapa, dan sebagainya. Cuma sambung M Jamil, saat ini pelaku UKM Aceh masih ada yang belum mengetahui bagaimana cara pengawetan dan melakukan finishing yang lebih rapi sesuai permintaan pasar.

Dengan keterbatasan keterampilan inilah pihaknya mengharapkan perhatian dari pemerintah Aceh khususnya Aceh Besar untuk bisa memberi pelatihan-pelatihan keterampilan serta manajemen bisnis. “Pemerintah sudah seharusnya menyelamatkan dunia usaha di Aceh dari serbuan produk Cina yang sudah mulai masuk ke Aceh. Karena tidak mungkin menegosiasi ulang AFTA perdagangan bebas tersebut. Maka disarankan pemerintah harus mematangkan kemampuan pelaku UKM lokal untuk menghadapi persaingan pasar bebas tersebut,” ujar M Jamil didampingi Sekretarisnya, Mahlizar Spd.

Mahlizar mengatakan, pelaksanaan program pemerintah di bidang pelatihan keterampilan menurutnya masih kurang menyentuh kalangan pelaku UKM di Aceh. Sarannya, pelaku UKM Aceh mesti meningkatkan SDM dan meningkatkan kualitas produknya untuk bisa bersaing di pasar lokal maupun luar. “Jika kalah di harga, paling tidak bisa menang di kualitas dan spesifikan produk yang dihasilkan sebagai produk unggulan yang bisa dibanggakan,” katanya.(c47)

Tidak ada komentar: