Jumat, 05 Februari 2010

Survey Kondisi UKM Pasca Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh

Peristiwa tsunami Aceh tanggal 26 Desember 2004,telah menggerakan beberapa lembaga donor dunia untuk turut andil dalam membangun Aceh.Ratusan Lembaga Swadaya Masyarakat nasional maupun internasional berbondong-bondong datang ke Aceh dengan menawarkan sejumlah program bantuan pada masa rehab-rekon tersebut.Tak bisa di pungkiri,bantuan tersebut telah mengubah sebagian besar nasib rakyat Aceh,dan membangkitkan sendi-sendi ekonomi yang telah lumpuh akibat peristiwa tsunami.

Tidak sedikit pula lembaga donor yang memiliki fokus program untuk pengembangan dan pemberdayaan UKM .Lembaga ini memberikan kemudahan bagi pelaku usaha untuk memulai usahanya.Banyak pula dari mereka yang mendapatkan dana bantuan (grant) berupa modal awal untuk menjalankan usahanya,kemudian ada pula yang mendapatkan bantuan berupa barang.Selain itu,banyak juga dari mereka yang memberikan pelatihan khusus bagi UKM untuk mengembangkan ketrampilannya.

Tidak sedikit pula pelaku UKM yang muncul karena adanya program bantuan dari lembaga donor.Kebutuhan mereka seperti modal tunai maupun kredit dengan bunga ringan,barang dan ketrampilan sedikit banyak telah menjadi perhatian utama bagi lembaga donor.Seakan semua dari kebutuhan pelaku UKM sudah terpenuhi dan mereka tinggal mengurusnya saja.Kini,kegiatan rehab-rekon tersebut telah selesai.

Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana dampak dari program bantuan yang telah diberikan terhadap pengembangan UKM,sehingga dapat diketahui arah keberlanjutannya setelah program-program tersebut tidak ada lagi.Penelitian bersifat deskriptif kualitatif dengan metode angket (kuisioner),yang disebarkan kepada 150 UKM binaan NGO.

Hasil penelitian secara umum menyimpulkan bahwa program bantuan yang telah diberikan lembaga donor berdampak positif pada kemajuan UKM.Terutama jika dana tersebut adalah revolving (berputar),bukan hibah.Beberapa kesimpulan penting dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Program bantuan yang diberikan baik dalam bentuk dana,barang maupun jasa pelatihan telah memberikan dampak positif terdahap peningkatan taraf hidup masyarakat,hal ini dibuktikan dengan persepsi mereka yang mengatakan bahwa mereka merasakan adanya peningkatan pendapatan setelah mendapatkan bantuan dari NGO.Bahkan untuk pelaku usaha yang telah lama menjalankan usahanya (pra-tsunami) juga mengatakan bahwa usahanya menjadi lebih maju dan mandiri setelah mereka mengikuti program bantuan.

2. Program ini juga telah memberikan kontribusi terhadap upaya peningkatan taraf hidup masyarakat dan berkontribusi terhadap upaya pengentasan kemiskinan.Karena program ini telah merangsang tumbuhnya unit usaha baru.Sebesar 40% unit usaha baru tumbuh pasca tsunami,dan sebagian besar adalah usaha yang bergerak di sector perdagangan.Hal ini mengindikasikan bahwa sector perdagangan merupakan sector yang paling sensitive terhadap program dana bantuan.

3. Tak sedikit lembaga donor yang memberikan program pelatihan dengan tujuan meningkatkan ketrampilan dari pelaku usaha,namun efektivitas pelatihannya sangat tergantung dari materi yang diberikan.Sebesar 73,91% responden mengatakan bahwa pelatihan yang sesuai dengan teknik mengelola usaha dirasakan lebih bermanfaat dan sangat efektif dalam emndorong kemajuan usahanya.Dan sebagian besar dari mereka mengatakan bahwa pelatihan tersebut efektif jika diadakan sebanyak 2 kali dalam satu tahun.

Berdasarkan kondisi yang tersebut diatas,di perlukan upaya untuk terus memperkuat kondisi UKM yang difokuskan melalui pemberdayaan UKM jangka panjang dan berkelanjutan.Fakta empiris menunjukan bahwa UKM sangat potensial karena :

1. Jumlahnya sangat besar,lebih dari 90% struktur ekonomi Aceh dibangun dari UMKM.

2. Mempunyai potensi berkembang cepat karena mengandalkan sumber daya local,serta tidak memerlukan modal besar tetapi mempunyai time lag yang cepat serta marjin usaha yang relative besar.

3. Bersifat labor intensif,sehingga memiliki peluang yang cukup besar untuk mampu menekan jumlah pengangguran.

Oleh karena itu berdasarkan hasil survey ini maka menghasilkan beberapa rekomendasi ke beberapa pihak,baik untuk Pemerintah Aceh,Perbankan juga bagi UKM.Kepada pihak pemerintah sendiri diharapkan dengan berakhirnya rehab-rekon agar dapat meneruskan program tersebut,terutama capacity building dan pendampingan dilapangan.Selain itu perlu juga memberlakukan pemberian insentif kepada UMKM,baik dalam bentuk pemberian fasilitas pelayanan maupun insentif lainnya.(Kantor Bank Indonesia Banda Aceh 2009)



Tidak ada komentar: